Rabu, Agustus 29

Alasan Mengapa Kita Bisa Merinding

Ketakutan, kengerian, rasa takjub, atau kedinginan bisa membuat tubuh merinding. Reaksi tubuh ini biasanya ditandai dengan kontraksi otot-otot kecil di sekitar pori-pori sehingga membuat rambut-rambut halus di kulit menegang.


Dilansir Fit Sugar, merinding terjadi akibat refleks tubuh yang disebut piloerection. Refleks yang memicu otot-otot kecil di sekitar pori-pori kulit berkontraksi. Membuat rambut-rambut halus yang tumbuh seolah berdiri dan muncul benjolan-benjolan kecil di sekujur kulit.

Apa penyebabnya? Reaksi fisiologis yang terjadi akibat pelepasan hormon adrenalin yang memicu peningkatan aliran darah ke otot-otot di sekitar pori-pori. Kondisi ini terjadi spontan dan tak terkontrol, sama seperti ketika muka memerah karena malu, tubuh berkeringat karena panik, atau wajah pucat saat takut. 

Merinding berkaitan dengan reaksi primitif yang timbul dari sistem limbik otak. Biasanya mereda dengan sendirinya seiring kemampuan tubuh beradaptasi dengan lingkungan atau setelah tubuh merasa aman kembali.

Saat udara dingin menerpa, tubuh merinding sebagai reaksi spontan untuk menghangatkan tubuh. Sejumlah hewan juga memiliki refleks serupa saat kedinginan. Biasanya ditandai dengan tegaknya bulu-bulu di sekujur badan. 

Merinding juga merupakan respons fisiologis atas rasa takut, sama seperti munculnya keringat dingin atau peningkatan degub jantung. Sementara pada hewan, reaksi spontan saat merasakan bahaya mengancam ini muncul sebagai upaya perlindungan diri. 

Merinding bisa dikata sama dengan emosi-emosi lainnya. Berhubungan dengan refleks tubuh yang berkaitan dengan otak paleomammalian, keseluruhan struktur otak yang mengatur berbagai fungsi termasuk emosi, sikap, motivasi, ingatan jangka panjang dan penciuman. Itulah mengapa kita juga bisa merinding saat mendengar lagu yang indah atau cerita menyentuh.

0 comments:

Posting Komentar